GMNI Pamekasan Audiensi Dengan DINKES Demi Membawa Aspirasi Rakyat

waktu baca 3 menit
Kamis, 16 Okt 2025 18:42 69 politisi

Pamekasan – Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kabupaten Pamekasan melakukan audiensi dengan Dinas Kesehatan (DINKES) Kabupaten Pamekasan pada Kamis, 16 Oktober 2025, pukul 10.00 WIB di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Pamekasan.

 

Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Pamekasan menggelar audiensi bertujuan untuk menyuarakan keluhan masyarakat dan beberapa temuan terkait pelayanan kesehatan di Kabupaten Pamekasan.

 

Ketua DPC GMNI Pamekasan, Bung Syaifus Syuhada’, menyatakan bahwa kami kecewa kerena dalam pertemuan ini, Kepala DINKES tidak menemui kami, dan hanya mewakilkan kepada kasi KGM dan beberapa stafnya.

 

Dalam audiensi tersebut, Ketua GMNI Pamekasan tetap melanjutkan dan menyampaikan pokok pembahasan yang menjadi perhatian yaitu, pertama terkait dugaan malpraktek yang menyebabkan korban meninggal dunia, kedua persoalan pelayanan kesehatan di rumah sakit, tenaga medis yang sering terlambat, ketiga mengenai Standar Oprasional Prosedur (SOP) serta ijin rumah sakit yang ada di Kabupaten Pamekasan.

 

Menanggapi hal tersebut, Kasi KGM menyampaikan bahwa berdasarkan hasil resume rumah sakit Dr. Soetomo, Surabaya, Jawa Timur, pasien asal Candi Burung, kecamatan Proppo, Pamekasan, meninggal pada masa nifas di hari ke-7, hal itu dipengaruhi oleh penyakit sesak nafas, usus buntu dan kelainan, bukan disebabkan oleh oprasi cessar.

 

“Berdasarkan hasil USG dari Dr. Tatik, sudah terdeteksi terjadi plasenta akreta dimana plasenta tumbuh terlalu dalam dan menempel kuat pada dinding rahim, sehingga dilakukan operasi caesar, dan hal itu sudah benar,” jelasnya.

 

“Sebenarnya persoalan itu sudah dibahas bersama dengan Puskesmas Panaguan, Komisi IV DPRD Kabupaten Pamekasan, dan pihak Rumah Sakit Kusuma Hospital dan Dinas Kesehatan Kabupaten Pamekasan” ujarnya.

 

“Hasil pertemuan tersebut disampaikan bahwa berdasarkan hasil USG dari Dr. Tatik, sudah terdeteksi terjadi plasenta akreta dimana plasenta tumbuh terlalu dalam dan menempel kuat pada dinding rahim, sehingga dilakukan operasi caesar. Namun, pada saat oprasi, ternyata ada varisesnya yang sebelumnya tidak terdeteksi, sehingga dilarikan ke rumah sakit Dr. Soetomo Surabaya” jelasnya.

 

“Kami sudah mengevaluasi ke rumah sakit Kusuma Hospital, kekurangan hanya tidak ada PIO yang memberi pemahaman kepada keluarga pasien,” ungkapnya.

 

“Selanjutnya, nanti masih ada pertemuan lanjutan terkait hal tersebut oleh komisi IV bersama pihak keluarga” pungkasnya.

 

Pembahasan terkait pelayanan kesehatan di Kabupaten Pamekasan, disampaikan oleh Ketua DPC GMNI Pamekasan tentang nama – nama dokter yang sering terlambat pada saat jam dinas di rumah sakit. Hal itu segera di evaluasi dan di berikan minimal teguran guna mengurangi antrian panjang di rumah sakit.

 

“baik, saya akan sampaikan nama-nama tersebut untuk ditindak lanjuti dan evaluasi,” ungkap kasi bidang rujukan.

 

“Kami berharap tidak ada lagi antrian panjang dan tenaga medis yang lambat di Rumah sakit di Kabupaten Pamekasan,” tutur Bung Syuhada’.

 

“Berkaitan dengan SOP dan ijin rumah sakit di Pamekasan, berdasarkan data yang masuk, terdapat 8 rumah sakit yang sudah melakukan perpanjangan izin, antara lain, Rumah sakit Larasati, Rumah sakit Kusuma, Rumah sakit As – Syifa, Mukti, Puri Bunda, RSU Smart, RSU Mohammad Nor, RS Waru,” Jelasnya.

 

“Kami selalu mengingatkan kepada pihak rumah sakit untuk mengurus perpanjangan izinnya 6 bulan sebelum berakhir,” tegasnya.

 

“Terkahir, kami mengucapkan terima kasih atas kehadirannya, masukan serta kritikan tersebut manjadi bahan evaluasi kami untuk terus meningkatkan pelayanan kesehatan di kabupaten Pamekasan,” Pungkasnya.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA